Identity Lifecycle Management: Pengelolaan Akses Karyawan

Identity Lifecycle Management: Pengelolaan Akses Karyawan
Identitas digital kini telah menjadi salah satu perimeter keamanan baru di dalam perusahaan. Berbagai pihak seperti karyawan, mitra, atau vendor dapat memiliki akun dan akses ke berbagai aplikasi, sistem, serta layanan cloud. Oleh karena itu, pengelolaan identity lifecycle management ini sangatlah penting. Jika tidak dikelola dengan baik, identitas yang kompleks ini dapat menjadi celah serangan siber, mulai dari penyalahgunaan akses, hingga kebocoran data sensitif.
Kini perusahaan tidak bisa lagi hanya mengandalkan sistem pengelolaan identitas secara manual atau pendekatan tradisional, khususnya dalam mengatur siapa yang bisa mengakses apa. Perlu mekanisme yang lebih terstruktur, konsisten, serta aman untuk mengelola identitas digital di keseluruhan siklusnya. Solusi identity lifecycle management (ILM) dapat menjadi pilihan strategis untuk menjawab tantangan tersebut. Artikel ini akan membahas ILM mulai dari definisinya, komponen-komponennya, tahapannya, serta manfaatnya untuk perusahaan. Simak artikel berikut ini untuk mengetahui informasi selengkapnya!
Apa itu Proses Identity Lifecycle Management?
Identity lifecycle management atau ILM adalah proses pengelolaan identitas digital pengguna dari sejak awal dibuat (onboarding), selama digunakan (active use), hingga dinonaktifkan (offboarding). Dengan kata lain, ILM bertujuan untuk memastikan bahwa akses yang dimiliki oleh seorang individu sesuai dengan perannya di perusahaan, dan langsung dicabut begitu akses tersebut tidak lagi relevan.
Selain itu, ILM juga merupakan bagian integral dari Identity and Access Management (IAM) yang berfokus pada keamanan identitas sekaligus pengendalian akses. Implementasi dari proses ini dapat membantu perusahaan mengurangi risiko unauthorized access, mencegah insider threat, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi keamanan data seperti UU PDP.
Kini berbagai teknologi modern telah menghadirkan solusi ILM berbasis otomatisasi. Otomatisasi ini dapat mengurangi kesalahan manusia (human error), mempercepat provisioning akses, dan memberikan visibilitas penuh terhadap seluruh identitas digital yang ada di organisasi.
Apa Saja Komponen Identity Lifecycle Management?
Untuk bisa berjalan secara optimal, ILM mengandalkan beberapa komponen utama yang saling berhubungan. Berikut adalah komponen-komponen dalam ILM:
Provisioning dan Deprovisioning
Provisioning adalah proses pembuatan identitas baru dan pemberian hak akses sesuai kebutuhan kerja. Kemudian. begitu karyawan keluar atau kontrak vendor berakhir, akses langsung dicabut (deprovisioning) untuk mencegah risiko kebocoran data. Kedua proses ini sangat vital dalam ILM.
Role-Based Access Control (RBAC)
RBAC adalah hak akses yang ditentukan berdasarkan peran atau jabatan, bukan individu. Sistem ini membuat pengelolaan identitas bisa lebih konsisten, sederhana, dan mengurangi kemungkinan pemberian akses berlebihan.
Authentication dan Authorization
Dua langkah ini penting sebagai validasi identitas pengguna, bisa melalui password, MFA, atau biometrik. Kemudian pemberian izin akses hanya untuk sistem yang relevan saja.
Audit dan Compliance
Semua aktivitas pengguna akan dicatat secara detail. Dengan begitu, perusahaan dapat melakukan pelacakan, analisis, serta memenuhi kebutuhan audit eksternal dengan mudah.
Integrasi dengan Aplikasi dan Cloud
Solusi ILM modern kini mampu terhubung ke berbagai aplikasi SaaS, platform cloud, dan sistem internal yang dimiliki perusahaan sehingga identitas digital karyawan dapat dikelola secara terpadu.
Apa Saja Tahap Identity Lifecycle Management?
Identity lifecycle atau siklus hidup identitas digital dalam perusahaan dapat dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu:
Onboarding
Tahapan awal dari identitas digital dimulai saat karyawan baru bergabung. Ketika bergabung, sistem akan langsung membuat identitas digitalnya. Identitas digital inilah yang menjadi basis untuk mengakses aplikasi kerja, email, hingga perangkat perusahaan.
Provisioning Access
Setelah identitas digital dibuat (onboarding), maka pemberian hak akses akan dilakukan sesuai dengan jabatan atau proyek yang sedang dijalani. Misalnya, staf keuangan akan mendapat akses ke sistem akuntansi, sementara tim pemasaran akan mendapatkan akses ke CRM.
Privilege Modification
Karena perpindahan posisi atau kenaikan jabatan merupakan hal yang lumrah, maka hak akses dan identitas digital tidak bersifat statis. Saat ada promosi, mutasi, atau perubahan tanggung jawab, akses juga perlu diubah dan disesuaikan untuk mencegah penyalahgunaan akses, seperti privilege creep dan credential stuffing.
Ongoing Monitoring
Identitas yang sedang aktif akan terus diawasi melalui monitoring aktivitas dan review akses secara berkala untuk bisa mendeteksi anomali dan potensi penyalahgunaan.
Deprovisioning (Offboarding)
Terakhir, ketika karyawan resign atau vendor tidak lagi bekerja sama, akses dari identitas digital tersebut langsung dihapus agar tidak ada celah masuk yang tertinggal.
Baca Juga: Access Control Adalah Kunci Utama Optimalkan Keamanan Data
Apa Saja Manfaat Identity Lifecycle Management untuk Perusahaan?
Implementasi identity lifecycle management yang baik di perusahaan dapat memberikan manfaat yang signifikan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari ILM untuk perusahaan:
Keamanan Data Lebih Kuat
Salah satu manfaat paling utama dari implementasi ILM adalah meningkatkan keamanan data. Ini karena akses hanya akan diberikan kepada individu yang sah, sehingga mengurangi risiko kebocoran data dan serangan siber.
Efisiensi Operasional
Otomatisasi dalam proses provisioning dan deprovisioning dapat membantu menambah efisiensi operasional. Tim IT tidak perlu lagi terbebani pekerjaan manual yang berulang dan memakan waktu.
Kepatuhan Regulasi
Dengan pencatatan aktivitas dan laporan akses yang lengkap, perusahaan juga akan lebih mudah memenuhi standar keamanan serta regulasi industri terkait keamanan data.
Visibilitas dan Kontrol Penuh
Dengan visibilitas yang luas dan IT control penuh, manajemen akan tahu siapa yang memiliki akses ke sistem apa, sehingga tidak ada identitas “liar” yang luput dari pengawasan.
Pengurangan Risiko Insider Threat
Pencabutan akses (deprovisioning) yang dilakukan ketika seseorang resign juga dapat mengurangi risiko insider threat. Peluang penyalahgunaan identitas oleh mantan karyawan atau mitra pun bisa ditekan.
Pengalaman Pengguna yang Lebih Baik
Proses onboarding karyawan menjadi lebih cepat, sementara akses ke berbagai aplikasi dapat dilakukan dengan single sign-on yang nyaman.
Baca Juga: Automated Access Review: Metode Cegah Pelanggaran Akses
Ciptakan Keamanan Akses yang Kuat dengan Solusi IGA dari Aplikas Servis Pesona!
Membangun sistem ILM yang efektif memerlukan dukungan teknologi yang handal. Di sinilah Aplikas Servis Pesona hadir dengan solusi Identity Governance & Administration (IGA) yang dapat mengotomatisasi seluruh siklus hidup identitas digital di perusahaan Anda.
Dengan solusi IGA (bagian solusi Data Security) dari Aplikas Servis Pesona dapat memastikan pengelolaan identitas yang konsisten, provisioning dan deprovisioning yang otomatis lintas sistem, serta pengendalian berbasis kebijakan yang memberikan visibilitas penuh.
Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!
Editor: Irnadia Fardila
Popular Posts



Leave a Reply