Incident Response: Langkah Mitigasi dalam Keamanan Siber

10 June 2025 Muhammad Iqbal Iskandar

Incident Response: Langkah Mitigasi dalam Keamanan Siber

Ancaman siber yang terus berkembang kini memaksa tiap perusahaan untuk tidak hanya mengandalkan langkah-langkah pencegahan. Nyatanya, kini banyak ancaman siber yang mampu menjebol atau lolos dari lapisan keamanan tradisional. Jika hal tersebut terjadi, maka bisnis akan mengalami kerugian fatal dan mempengaruhi keberlanjutannya. Oleh karena itu perusahaan perlu memiliki Incident Response Plan (IRP) yang jelas untuk menangani berbagai ancaman tersebut.

Incident Response dalam cybersecurity merupakan komponen penting dan wajib dimiliki oleh setiap perusahaan di era digital. IRP berperan sebagai blueprint operasional dan panduan tim keamanan untuk bisa menghadapi ancaman siber, dengan langkah-langkah yang terkoordinasi. Oleh karena itu, perusahaan perlu memiliki pengetahuan mendalam tentang IRP itu sendiri, agar bisa merancang IRP yang matang. Artikel ini akan membahas IRP mulai dari definisinya, fungsi-fungsinya, apa saja jenis ancaman yang perlu diperhatikan, bagaimana cara membuat IRP, serta apa saja manfaatnya. Simak artikel berikut ini untuk informasi selengkapnya!

Apa itu Incident Response Plan?

Incident response adalah berbagai tindakan atau metode yang dilakukan perusahaan untuk mengatasi dan meminimalkan dampak serangan siber ketika sudah terjadi. Sementara itu, Incident Response Plan adalah dokumen terstruktur yang menguraikan semua langkah, prosedur, dan tanggung jawab ketika terjadi insiden keamanan siber.

IRP dibuat untuk memandu tim keamanan dalam mendeteksi, menganalisis, mencegah, memberantas, memulihkan, dan belajar dari insiden keamanan yang terjadi. Dokumen ini tidak hanya berisi instruksi teknis saja, tetapi juga kerangka kerja komprehensif yang mencakup aspek teknis, operasional, legal, hingga komunikasi.

Komponen-komponen utama dari IRP adalah pembentukan tim respons insiden, prosedur rinci untuk setiap fase respons, daftar alat dan teknologi yang digunakan, jalur komunikasi internal/eksternal, kriteria dan klasifikasi insiden, serta prosedur dokumentasi dan pelaporan.

Apa Tujuan Incident Response Plan?

Berikut ini adalah beberapa tujuan utama dari Incident Response Plan yang terkait dengan kelangsungan dan keamanan bisnis:

Meminimalkan Dampak dan Kerusakan

Tujuan utama dari IRP tentunya adalah untuk mengurangi kerugian atau dampak yang disebabkan oleh insiden keamanan siber. Respons yang cepat dan tepat dapat mencegah penyebaran serangan dan melindungi aset kritis.

Mempercepat Recovery

IRP juga berfungsi sebagai panduan jelas untuk tahapan recovery agar kondisi operasional bisa kembali normal secepat mungkin, meminimalkan downtime, dan menjaga kelangsungan bisnis.

Memastikan Kepatuhan Regulasi

Memiliki IRP yang jelas juga merupakan salah satu langkah untuk mematuhi regulasi keamanan standar industri. Perusahaan dapat mematuhi persyaratan hukum dan audit dengan IRP yang jelas.

Apa Saja Jenis Cybersecurity Incident?

Terdapat berbagai macam ancaman siber yang kerap mengintai perusahaan. Wawasan yang mendalam tentang ancaman-ancaman ini penting dalam rangka  membangun IRP yang baik. Berikut ini adalah ancaman-ancaman tersebut:

Malware

Malware, meliputi virus, ransomware, atau worms, merupakan ancaman siber paling umum. Perangkat lunak berbahaya ini dapat merusak, mencuri data, dan mengganggu operasional.

Phishing dan Social Engineering

Phishing dan social engineering merupakan upaya manipulasi individu agar mengungkapkan informasi sensitif, misalnya kredensial login. Tindakan lain bisa juga dalam bentuk email palsu, pesan teks, atau telepon.

Data Breach

Pelanggaran data merupakan ancaman fatal yang dapat mempengaruhi aset berharga perusahaan, yaitu data. Ancaman ini meliputi akses tidak sah ke data untuk menyalin/memindahkan data tersebut tanpa izin ke luar lingkungan perusahaan..

Dos/DDoS Attack

Serangan Denial of Service (DoS)/Distributed Denial of Service (DDoS) adalah upaya untuk melumpuhkan layanan online. Caranya dengan membanjiri sistem target lewat lalu lintas jaringan yang berlebihan.

Insider Threats

Sesuai dengan namanya, ancaman ini berasal dari dalam organisasi/perusahaan. Ancaman ini bisa berasal dari karyawan, kontraktor, atau mantan karyawan yang menyalahgunakan akses mereka ke informasi/sistem.

Bagaimana Cara Membuat Incident Response Plan?

Berdasarkan kerangka National Institute of Standards and Technology (NIST), terdapat enam fase dalam membuat IRP, yaitu:

Persiapan

Tahap awal dimulai dengan membentuk tim Incident Response lalu menentukan peran dan tanggung jawab masing-masing. Kemudian kembangkan kebijakan, prosedur, serta inventarisasi aset yang paling kritis. Berikan pelatihan untuk tim secara teratur lewat simulasi.

Identifikasi

Selanjutnya, pantau sistem keamanan, log, dan laporan untuk mendeteksi tanda insiden. Verifikasi apakah peringatan tersebut nyata atau false positive. Segala informasi terkait sifat, cakupan, dan tingkat keparahan insiden harus dikumpulkan.

Containment

Buatlah langkah penghentian penyebaran insiden dengan mengisolasi aset. Hal ini bisa berupa pemutusan koneksi jaringan, isolasi host yang terinfeksi, atau memblokir traffic.

Pemberantasan

Setelah containment, selanjutnya adalah langkah penghapusan akar penyebab insiden, misalnya menghapus malware, kerentanan, atau mengubah kredensial. Semua sistem dan data yang terpengaruh harus dibersihkan sepenuhnya.

Pemulihan

Rancang tahapan-tahapan pemulihan untuk mengembalikan sistem dan layanan yang terpengaruh. Lakukan juga pengujian berkala untuk memastikan insiden telah teratasi sepenuhnya.

Post-Incident Review

Lakukan juga tindakan post-mortem atau pembelajaran historis untuk meninjau proses respons insiden. Jika ada area yang kurang atau dapat diperbaiki, maka IRP harus diperbarui.

Apa Manfaat Incident Response Plan?

Penerapan Incident Response Plan yang baik dapat memberikan manfaat yang sangat signifikan untuk bisnis, di antaranya adalah:

Mengurangi Kerugian Finansial

Respons insiden yang cepat dan terkoordinasi dapat membantu perusahaan untuk meminimalkan segala biaya, misalnya biaya perbaikan, denda regulasi, litigasi, atau hilangnya pendapatan akibat downtime.

Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan

Kemampuan respons insiden yang transparan dan efektif dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan yang khawatir akan kebocoran data atau gangguan layanan.

Meningkatkan Efisiensi Respons

Tim respons yang terlatih dan memiliki panduan yang jelas akan bekerja lebih efisien dalam situasi yang penuh tekanan. Hal ini dapat mengurangi waktu dan sumber daya yang terbuang ketika terjadi insiden.

Membangun Budaya Keamanan Digital

Dalam konteks yang lebih luas, penerapan IRP yang baik dapat membangun kesadaran keamanan (security awareness) di seluruh level dalam perusahaan. Kesadaran ini dapat mendorong praktik yang lebih aman dan mempersiapkan semua pihak untuk berperan.

Cegah Berbagai Insiden Keamanan Siber dengan Solusi NDR dari Aplikas Servis Pesona!

Fase identifikasi merupakan langkah krusial dalam kerangka Incident Response. Langkah ini krusial untuk menentukan seberapa cepat dan efektif sebuah insiden dapat ditangani. Oleh karena itu, peran Network Detection & Response (NDR) di tahap ini sangat vital. Perusahaan perlu memilih solusi NDR yang tepat untuk mengoptimalkan tahapan identifikasi ini.

Aplikas Servis Pesona, sebagai perusahaan IT Security terpercaya dan berpengalaman, dapat menyediakan solusi NDR terbaik untuk bisnis Anda. Solusi NDR dari kami dapat memantau seluruh lalu lintas jaringan dengan machine learning, AI, dan behavioral analytics yang unggul. Anda dapat mendeteksi berbagai ancaman tingkat lanjut yang biasanya sulit terdeteksi oleh alat keamanan siber tradisional.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!

Editor: Irnadia Fardila

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *