Distributed Denial of Service: Serangan Siber Paling Merusak

09 April 2024 Rani Pilo

Distributed Denial of Service: Serangan Siber Paling Merusak

Ancaman terhadap keamanan siber menjadi semakin kompleks dan merusak. Salah satu bentuk serangan yang paling merusak dan sering dihadapi adalah Distributed Denial-of-Service (DDoS). Serangan ini mampu menyebabkan gangguan besar-besaran pada layanan online, merugikan perusahaan, organisasi, bahkan layanan kritis.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang apa itu DDoS, dampak yang ditimbulkannya, serta cara untuk mengidentifikasi serangan ini. Melalui pemahaman tentang DDoS, diharapkan pembaca dapat lebih siap menghadapinya dan mengurangi kerugian yang ditimbulkan serangan ini.

Apa yang Dimaksud dengan Distributed Denial of Service (DDoS)?

DDoS adalah singkatan dari Distributed Denial-of-Service, dalam bahasa Indonesia artinya penolakan layanan. Distributed Denial-of-service (DDoS) merupakan bentuk serangan siber di mana sejumlah besar sistem komputer yang terhubung ke internet secara bersamaan menyerang target tertentu, seperti server, situs web, atau jaringan. Serangan ini bertujuan untuk membuat layanan tersebut tidak tersedia bagi pengguna yang sah.

Prinsip dasar dari Distributed Denial-of-service (DDoS) Attack adalah mengalirkan lalu lintas data secara berlebihan ke infrastruktur target sehingga menyebabkan sistem tersebut menjadi overload dan tidak mampu melayani permintaan dari pengguna yang sah. Serangan ini dapat menyebabkan kerugian finansial, reputasi, dan bahkan gangguan operasional serius bagi organisasi atau perusahaan yang menjadi sasarannya.

Serangan ini telah menjadi ancaman serius dalam ekosistem digital, mempengaruhi berbagai sektor mulai dari perusahaan teknologi hingga layanan keuangan dan pemerintah. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang cara kerja serangan DDoS dan strategi untuk menghadapinya sangatlah penting dalam menjaga keamanan infrastruktur online.

Bagaimana Cara Kerja Serangan DDoS?

Secara umum, berikut adalah tiga tahap utama dalam cara kerja serangan DDoS:

Distribution

Para penyerang menggunakan jaringan komputer yang terinfeksi atau diretas secara massal, atau disebut sebagai “botnet,” untuk mengeksekusi serangan. Botnet terdiri dari sejumlah besar perangkat yang telah dikompromi, seperti komputer pribadi, server, atau perangkat Internet of Things (IoT), dan dikuasai oleh penyerang tanpa sepengetahuan pemiliknya. Para penyerang dapat mengkoordinasikan serangan dari berbagai lokasi, membuatnya sulit dilacak dan dihentikan dengan memanfaatkan botnet.

Traffic Overload

Setelah mengumpulkan botnet, para penyerang mengirimkan lalu lintas data yang sangat besar ke target mereka. Lalu lintas ini bisa berupa permintaan akses ke situs web atau server, atau pengiriman data palsu atau tidak berguna, yang sengaja dirancang untuk menghabiskan sumber daya sistem target. Para penyerang menciptakan beban kerja yang tidak dapat ditangani oleh sistem tersebut. Hal tersebut dilakukan dengan cara mengalirkan lalu lintas data berlebih ke infrastruktur target.

Service Disruption

Akibat dari lalu lintas data berlebih tersebut, sistem target menjadi overload dan tidak mampu melayani permintaan dari pengguna yang sah. Alhasil, layanan yang disediakan oleh target, seperti situs web, aplikasi, atau jaringan, menjadi tidak tersedia bagi pengguna. Gangguan layanan ini dapat berlangsung selama serangan berlangsung, menyebabkan kerugian finansial, reputasi, dan operasional serius.

Apa Sajakah Jenis Serangan DDoS?

Jenis-jenis serangan DDoS dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori utama, yaitu:

Volumetrik 

Serangan volumetrik, juga dikenal sebagai serangan serbuan (flood) atau serangan banjir, bertujuan untuk menghambat sistem target dengan membanjiri jaringannya dengan lalu lintas data yang sangat besar. Serangan ini biasanya menggunakan botnet untuk mengirimkan sejumlah besar permintaan palsu atau data tidak berguna ke target, sehingga menghabiskan bandwidth dan mengakibatkan kelebihan beban pada infrastruktur target. Contoh serangan volumetrik termasuk serangan UDP flood, ICMP flood, dan SYN flood.

Protokol

Serangan protokol bertujuan untuk mengeksploitasi kelemahan dalam protokol jaringan yang digunakan oleh sistem target. Para penyerang menggunakan serangkaian permintaan atau instruksi yang dirancang secara khusus untuk memanipulasi atau menonaktifkan fungsi protokol tersebut. Serangan protokol dapat menyebabkan sistem target menjadi overload atau tidak responsif. Contoh serangan protokol termasuk serangan ICMP Smurf dan Ping of Death.

Lapisan Aplikasi

Serangan lapisan aplikasi, juga dikenal sebagai serangan HTTP flood atau Layer 7 DDoS, bertujuan untuk menyerang aplikasi atau layanan web di tingkat aplikasi. Serangan ini menyasar kerentanan dalam kode atau infrastruktur aplikasi sehingga memungkinkan para penyerang untuk mengirimkan permintaan HTTP yang besar dan kompleks ke server target. Ini bisa berupa permintaan akses berulang-ulang atau permintaan yang membutuhkan sumber daya komputasi tinggi. Sehingga membuat aplikasi menjadi tidak responsif atau tidak tersedia. Contoh serangan lapisan aplikasi termasuk serangan HTTP GET/POST flood dan Slowloris.

Apa Dampak Serangan DDoS?

Serangan DDoS dapat memiliki dampak serius bagi organisasi, perusahaan, dan penyedia layanan online. Berikut adalah beberapa dampak utama dari serangan DDoS:

Gangguan Layanan

Salah satu dampak utama dari serangan DDoS adalah gangguan layanan yang disebabkan oleh traffic overload sehingga mengakibatkan tidak tersedianya situs web, aplikasi, atau layanan online. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan kinerja, waktu tidak aktif, atau bahkan tidak dapat diaksesnya infrastruktur yang menjadi target serangan. Dengan demikian hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi pelanggan atau pengguna.

Kerugian Finansial

Serangan DDoS dapat menyebabkan kerugian finansial bagi perusahaan yang menjadi sasaran. Gangguan layanan berkepanjangan dapat mengakibatkan penurunan pendapatan akibat kehilangan pelanggan atau pengguna, serta biaya tambahan yang dikeluarkan untuk memulihkan dan mengamankan infrastruktur.

Kerusakan Reputasi

Serangan DDoS dapat merusak reputasi sebuah perusahaan dengan menyebabkan ketidakpuasan pengguna dan pelanggan yang disebabkan oleh tidak tersedianya layanan. Hal ini dapat mengurangi kepercayaan publik terhadap merek atau perusahaan yang diserang, serta meningkatkan risiko kehilangan pangsa pasar atau klien.

Gangguan Operasional

Gangguan layanan yang disebabkan oleh serangan DDoS dapat mengganggu operasional sehari-hari perusahaan. Hal ini dapat mengganggu produktivitas karyawan, proses bisnis, dan operasi penting lainnya, menyebabkan penundaan atau kegagalan dalam pengiriman layanan atau produk.

Kerugian Data dan Keamanan

Serangan DDoS juga dapat digunakan sebagai penyamaran untuk serangan lain. Bertujuan untuk mencuri data sensitif atau mengganggu keamanan infrastruktur target. Tak hanya itu saja, serangan DDoS berkelanjutan juga dapat melemahkan pertahanan keamanan sebuah perusahaan. Sehingga membuka pintu bagi serangan lanjutan yang lebih merusak.

Mengapa DDoS Lebih Sulit Ditangani Dibandingkan dengan DOS?

Serangan Distributed Denial-of-Service (DDoS) dan Denial-of-Service (DoS) adalah dua bentuk serangan siber dengan tujuan yang sama, yaitu membuat layanan atau sumber daya online menjadi tidak tersedia bagi pengguna. Meskipun memiliki tujuan yang serupa, terdapat perbedaan antara keduanya. Berikut ini adalah perbandingan antara DoS dan DDoS:

AspekDoSDDoS
SkalaKecilBesar
DistribusiSatu sumberBeragam lokasi
MotivasiBeragamPolitik, keuangan
DampakKecilBesar
KompleksitasRendahTinggi

Kesimpulannya, meskipun DDoS dan DoS memiliki tujuan yang sama, serangan DDoS jauh lebih sulit ditangani dibandingkan dengan DoS. Hal ini karena skala, dampak serangan, dan kompleksitasnya lebih besar, sehingga memerlukan strategi perlindungan yang lebih canggih dan terintegrasi untuk menghadapinya.

Bagaimana Cara Mengidentifikasi Serangan DDoS?

Mengidentifikasi serangan DDoS membutuhkan penggunaan berbagai teknik dan tools untuk memonitor lalu lintas jaringan dan perilaku sistem. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengidentifikasi serangan DDoS:

Pantau Lalu Lintas Jaringan

Memantau lalu lintas jaringan secara terus-menerus adalah kunci untuk mendeteksi serangan DDoS. Ini melibatkan penggunaan alat pemantauan jaringan yang dapat melacak volume lalu lintas masuk dan keluar dari jaringan, serta memantau pola dan tren tidak biasa yang mungkin menandakan serangan.

Analisis Pola Lalu Lintas

Menganalisis pola lalu lintas jaringan secara rutin dapat membantu dalam mengidentifikasi anomali yang mungkin disebabkan oleh serangan DDoS. Hal ini melibatkan pemantauan pola lalu lintas tidak biasa, seperti lonjakan tiba-tiba dalam jumlah permintaan atau tingkat lalu lintas yang tidak wajar pada port atau protokol tertentu.

Gunakan Sistem Deteksi Anomali

Mengimplementasikan sistem deteksi anomali yang dapat mengenali perilaku tak biasa dalam lalu lintas jaringan dapat membantu dalam mendeteksi serangan DDoS. Sistem ini dapat diprogram untuk memberikan peringatan atau alarm ketika terdeteksi pola lalu lintas yang mencurigakan, memberi kesempatan untuk respons cepat.

Analisis Log dan Pencatatan Kejadian

Menganalisis log dan pencatatan kejadian dari perangkat jaringan, server, dan aplikasi dapat memberikan wawasan tentang aktivitas tidak biasa atau mencurigakan yang mungkin terkait dengan serangan DDoS. Melacak aktivitas tidak biasa seperti lonjakan permintaan, koneksi yang terputus secara tiba-tiba, atau perubahan dalam kinerja sistem dapat membantu dalam mengidentifikasi serangan.

Manfaatkan Layanan Pihak Ketiga

Beberapa perusahaan telah menggunakan layanan pihak ketiga yang khusus dalam mendeteksi dan mencegah serangan DDoS. Layanan yang disediakan umumnya dilengkapi dengan infrastruktur canggih dan kemampuan analisis sehingga memungkinkan untuk mendeteksi serangan dengan lebih akurat dan cepat.

Sebagai upaya untuk terlindung dari berbagai jenis serangan dunia maya, termasuk DDoS, organisasi dapat menggunakan teknologi Threat Intelligence seperti solusi Threat Intelligence yang disediakan oleh Aplikas Servis Pesona. Melalui pemanfaatan solusi ini, Anda akan mendapatkan wawasan mendalam tentang ancaman siber yang sedang berkembang, termasuk identifikasi serangan DDoS secara dini.

Jangan biarkan infrastruktur Anda menjadi rentan terhadap serangan siber. Hubungi Aplikas Servis Pesona hari ini melalui email marketing@phintraco.com untuk mempelajari lebih lanjut tentang Threat Intelligence.

Editor: Cardila Ladini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *