Zero Day Attack: Eksploitasi Keamanan yang Sulit Dideteksi

Zero Day Attack: Eksploitasi Keamanan yang Sulit Dideteksi
Serangan siber kini menjadi salah satu ancaman terbesar bagi individu dan perusahaan, khususnya perusahaan yang telah mengintegrasikan teknologi digital ke dalam operasional bisnis mereka. Salah satu serangan siber yang paling berbahaya adalah zero day attack. Serangan siber ini memanfaatkan kerentanan perangkat lunak yang belum dideteksi oleh tim pengembang. Serangan ini sangat sulit dideteksi dan bisa menyebabkan kerugian besar dalam hal integritas data dan reputasi perusahaan.
Jenis serangan siber ini terjadi ketika penyerang telah mengeksploitasi celah keamanan pada sebuah perangkat lunak atau sistem sebelum tim developer menyadari kerentanan tersebut. Oleh karena itu, serangan ini memungkinkan penyerang untuk bebas mencuri data sensitif, merusak sistem, bahkan mengganggu operasional bisnis secara keseluruhan.
Artikel ini akan membahas zero day attack secara menyeluruh, mulai dari pengertiannya, perbedaannya dengan zero day vulnerability dan exploit, bagaimana siklus hidup dan contohnya, serta bagaimana cara mencegahnya. Simak artikel berikut ini untuk informasi selengkapnya!
Apa yang Dimaksud dengan Zero day Attack?
Zero day attack adalah serangan siber yang terjadi ketika penyerang memanfaatkan kerentanan yang ada dalam perangkat lunak atau sistem sebelum disadari dan diperbaiki oleh tim pengembang. Istilah “zero day” sendiri merujuk pada fakta bahwa serangan ini umumnya dilancarkan di hari yang sama saat kerentanan tersebut ditemukan. Hal ini membuat tim pengembang tidak punya kesempatan untuk merilis patch keamanan atau perbaikannya.
Ketika pelaku serangan siber menemukan kerentanan atau celah tersebut, mereka akan mengembangkan metode eksploitasi yang dirancang khusus untuk kelemahan tersebut. Serangan ini juga dapat dilakukan melalui berbagai metode, mulai dari email phishing, unduhan perangkat lunak yang berbahaya, atau melalui situs web yang terinfeksi.
Melalui metode-metode eksploitasi tersebut, pelaku serangan siber dapat mengambil alih sistem, mencuri data pribadi, hingga merusak infrastruktur kritis yang penting bagi keberlanjutan bisnis.
Apa Perbedaan antara Zero Day Attack, Zero Day Vulnerability, dan Zero Day Exploit?
Zero day attacks, vulnerability, dan exploit adalah tiga istilah yang sering muncul dalam konteks keamanan siber. Ketiga istilah ini saling berkaitan satu sama lain, tetapi juga memiliki implikasi dan perbedaan masing-masing.
Zero day vulnerability adalah kelemahan atau celah keamanan dalam perangkat lunak, aplikasi, atau sistem operasi yang belum disadari oleh pengembang atau vendor. Kerentanan ini dapat berupa bug, kesalahan dalam konfigurasi, atau kekurangan dalam desain software. Kelemahan inilah yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh pelaku serangan siber.
Ketika pelaku serangan siber membuat kode atau teknik khusus untuk menjebol kelemahan atau zero day vulnerability tersebut, hal ini disebut dengan zero day exploit. Zero day exploit adalah metode ditujukan untuk mengambil alih kontrol atas kerentanan sistem dan bisa juga dirancang untuk mencuri data penting.
Sementara itu, zero day attacks adalah jenis serangan siber yang memanfaatkan kedua aspek sebelumnya, yaitu zero day vulnerability dan exploit. Serangan ini terjadi ketika pelaku telah menemukan kerentanan dan mengeksploitasinya sebelum dideteksi dalam sistem tersebut.
Jenis serangan ini sangat cepat, terjadi secara tiba-tiba, dan sulit dideteksi. Dampak dari serangan siber ini juga dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan. Serangan ini mengandalkan eksploitasi kerentanan yang belum memiliki patch keamanan atau solusi yang tersedia, sehingga penanggulangan serangan ini umumnya lebih sulit dan membutuhkan waktu.
Bagaimana Siklus Hidup Zero Day Attack?
Serangan zero day memiliki beberapa tahapan umum dalam siklus hidupnya. Berikut ini adalah masing-masing penjelasannya:
Discovery
Tahap awal ini ditandai oleh ditemukannya kelemahan atau bug pada perangkat lunak atau sistem oleh pelaku serangan siber. Kerentanan ini belum diketahui oleh tim pengembang atau vendor, sehingga dikategorikan sebagai zero day vulnerability.
Exploitation
Setelah berhasil menemukan kerentanan, pelaku serangan siber akan membuat exploit berupa kode atau teknik khusus untuk kelemahan tersebut. Hal ini dirancang agar penyerang mampu menjalankan perintah tertentu atau mendapat akses sistem secara tidak sah.
Attack
Pada tahapan ini, penyerang akan melancarkan serangan dengan menggunakan kode atau teknik yang telah dikembangkan sebelumnya. Serangan ini dapat berupa pencurian data, penyebaran malware, atau mengambil alih sistem.
Disclosure
Disclosure dapat terjadi ketika vulnerability atau exploit telah diketahui publik. Hal ini dapat terjadi dengan beberapa cara, seperti laporan dari peneliti keamanan, pembahasan forum online, hingga melalui serangan yang berhasil.
Patch & Update
Setelah vulnerability tersebut diketahui oleh publik, vendor atau tim pengembang akan merilis patch atau pembaruan keamanan IT untuk memperbaiki kelemahan tersebut. Pengguna dapat memasang patch ini untuk melindungi sistem atau aplikasi mereka.
Apa Contoh Serangan Zero Day Attack?
Serangan siber yang mengeksploitasi zero day vulnerability dapat dilancarkan lewat beberapa cara, yaitu:
Patch Aplikasi Palsu
Penyerang menciptakan patch atau pembaruan palsu yang terlihat mirip dengan asli dan berisi malware. Pengguna yang lengah akan menginstal pembaruan palsu ini dan malware tersebut akan menginfeksi sistem mereka.
Dokumen atau File yang Terinfeksi
Serangan juga dapat dilancarkan melalui dokumen atau file yang telah terinfeksi oleh kode tertentu yang akan dieksekusi ketika dokumen dibuka. Metode ini umumnya digunakan untuk kerentanan pada aplikasi pengolah dokumen yang banyak digunakan.
Situs Web Berbahaya
Peretas dapat membuat situs web yang terlihat normal, namun mengandung kode jahat yang mengeksploitasi kerentanan pada kerangka kerja pengembangan web.
Jaringan Wi-Fi Publik
Kerentanan pada protokol keamanan Wi-Fi publik juga dapat dieksploitasi oleh penyerang dengan membuat hotspot Wi-Fi palsu. Pengguna yang terhubung ke hotspot palsu ini akan dicuri datanya dan dicegat lalu lintas jaringannya.
Bagaimana Cara Mencegah Zero Day Attack?
Mencegah terjadinya serangan zero day exploit merupakan tantangan yang besar karena sulit dideteksi. Akan tetapi, ada beberapa langkah pencegahan yang tetap dapat diambil, yaitu:
Pembaruan Rutin
Lakukan dan implementasikan patch management rutin atau pembaruan keamanan terbaru secara teratur untuk memastikan tingkat keamanan perangkat lunak atau sistem.
Monitoring Sistem
Lakukan pemantauan sistem dan aktivitas dalam jaringan secara terus-menerus untuk mendeteksi secara dini jika ada perilaku yang mencurigakan.
Pelatihan Pengguna
Berikan pelatihan pada karyawan tentang keamanan siber dan cara-cara pencegahan dan identifikasi potensi serangannya.
Penggunaan Software Keamanan
Penggunaan aplikasi keamanan seperti antivirus dan firewall juga dapat membantu mendeteksi dan mencegah serangan. Salah satu solusi keamanan IT yang dapat digunakan adalah vulnerability management yang dapat secara proaktif mengidentifikasi dan memperbaiki kerentanan sebelum dapat dieksploitasi.
Cegah Zero Day Attack dengan Solusi Vulnerability Management dari Aplikas Servis Pesona!
Zero day attack merupakan serangan siber yang sulit dideteksi karena mengeksploitasi kerentanan yang belum diidentifikasi oleh tim pengembang. Oleh karena itu, perlu manajemen kerentanan yang baik untuk bisa mencegah serangan tersebut.
Aplikas Servis Pesona, sebagai perusahaan IT security terpercaya, dapat membantu Anda mengelola kerentanan dan memperbaikinya dengan solusi vulnerability management. Solusi dari kami dapat melakukan pemindaian rutin terhadap sistem, memberikan laporan detail tentang potensi risiko keamanan, dan menerapkan langkah mitigasi tepat waktu.
Hubungi email marketing@phintraco.com untuk informasi selengkapnya mengenai vulnerability management dari Aplikas Servis Pesona!
Editor: Irnadia Fardila
Popular Posts



Leave a Reply