Security Posture: Sistem untuk Cegah Serangan Siber

09 December 2025 Muhammad Iqbal Iskandar

Security Posture: Sistem untuk Cegah Serangan Siber

Dalam dunia digital yang serba terhubung, ancaman siber terus berkembang dengan kecepatan yang mengkhawatirkan. Serangan ransomware, pencurian data, hingga sabotase sistem kini bisa menimpa siapa saja mulai dari perusahaan multinasional hingga lembaga pemerintah dan usaha kecil. Banyak organisasi sudah berinvestasi dalam berbagai alat keamanan, tetapi masih belum tahu seberapa kuat sebenarnya perlindungan yang mereka miliki. Di sinilah konsep security posture menjadi penting.

Istilah tersebut mengacu pada kemampuan atau kondisi kesiapan keamanan siber suatu organisasi. Dengan memahami dan meningkatkan IT security posture, perusahaan dapat mengetahui dan menilai seberapa siap mereka menghadapi ancaman digital, sekaligus menutup celah yang berpotensi dieksploitasi oleh penyerang. Artikel ini akan membahas secara menyeluruh pengertian, jenis, komponen, serta manfaat strategis dari security posture management bagi dunia bisnis modern.

Apa itu Security Posture?

Security posture adalah gambaran menyeluruh yang meliputi kemampuan, kebijakan, dan sistem keamanan yang dimiliki perusahaan untuk melindungi aset digitalnya. Hal ini juga mencakup sejauh mana perusahaan mampu mencegah, mendeteksi, merespons, dan memulihkan diri dari serangan siber.

Konsep ini juga mencakup aspek manusia dan proses. Contohnya, seberapa baik karyawan memahami praktik keamanan, bagaimana kebijakan akses diterapkan, serta apakah audit keamanan dilakukan secara rutin.

Selain itu, konsep ini juga menjadi indikator penting bagi manajemen dan tim keamanan dalam mengevaluasi efektivitas strategi siber yang berjalan. Semakin matang postur keamanan suatu organisasi, semakin kecil kemungkinan serangan berhasil dan semakin cepat pula proses pemulihan pasca-insiden.

Apa Saja Tipe dan Contoh Security Posture?

Setiap perusahaan memiliki kesiapan yang berbeda-beda dalam menghadapi ancaman siber. Berdasarkan tingkat kematangan dan strategi yang digunakan, terdapat empat tipe umum postur keamanan IT, yaitu:

Preventive Security Posture

Tipe ini fokus pada pencegahan serangan sebelum terjadi. Misalnya, melalui pembaruan sistem berkala, segmentasi jaringan, dan penerapan zero trust architecture untuk membatasi akses internal.

Detective Security Posture

Postur keamanan ini menekankan kemampuan mendeteksi aktivitas mencurigakan secara cepat. Implementasi Security Information and Event Management (SIEM), endpoint detection and response (EDR), serta pemantauan real-time termasuk di dalamnya.

Responsive Security Posture

Tipe responsif berkaitan dengan kecepatan organisasi dalam merespons serangan. Misalnya, melalui rencana incident response, prosedur pemulihan data, dan keberadaan tim keamanan siber khusus (Security Operations Center).

Adaptive atau Proactive Security Posture

Jenis ini berfokus pada kemampuan memprediksi dan mengantisipasi serangan sebelum terjadi. Biasanya melibatkan analisis threat intelligence, pembelajaran mesin (AI/ML), serta simulasi serangan internal seperti red team exercise.

Apa Saja Komponen Security Posture Management?

Postur keamanan merupakan sebuah proses yang berkelanjutan dan melibatkan banyak komponen di dalamnya. Berikut adalah beberapa komponen yang menjadi fondasi utama dari sebuah postur keamanan IT:

Asset Visibility & Inventory

Komponen pertama ini bertujuan untuk mengetahui apa yang harus dilindungi. Ini mencakup semua perangkat, aplikasi, server, hingga data sensitif. Tanpa visibilitas yang menyeluruh, perusahaan tidak bisa menilai risiko secara akurat.

Risk & Vulnerability Assessment

Asesmen melibatkan identifikasi dan penilaian kerentanan yang dapat dieksploitasi. Proses ini mencakup pemindaian CVE, audit konfigurasi, hingga uji penetrasi (penetration testing). Tujuannya: menemukan titik lemah sebelum ditemukan oleh penyerang.

Policy & Compliance Management

Kebijakan bertujuan untuk menjamin seluruh sistem mematuhi regulasi dan standar keamanan seperti ISO 27001, NIST, atau UU PDP. Ketaatan terhadap kebijakan ini membantu menjaga reputasi dan menghindari sanksi hukum.

Continuous Monitoring & Threat Detection

Sistem pemantauan real-time berguna untuk mendeteksi aktivitas tidak biasa. Biasanya dilakukan melalui integrasi EDR/XDR platforms yang mampu menganalisis ribuan peristiwa keamanan per detik.

Incident Response & Recovery

Saat serangan benar-benar terjadi, perusahaan perlu incident response & recovery yang jelas. Termasuk prosedur isolasi sistem, pemulihan data cadangan, dan evaluasi pasca-insiden untuk mencegah pengulangan.

Security Posture Scoring & Reporting

Pengukuran kuantitatif terhadap tingkat keamanan perusahaan. Misalnya melalui risk score atau exposure rating yang digunakan untuk menentukan prioritas perbaikan dan membantu manajemen membuat keputusan berbasis risiko.

Apa Saja Manfaat IT Security Posture untuk Perusahaan?

Postur keamanan IT yang baik bisa dicapai dengan upaya teknis dan strategis dari perusahaan. Security posture yang baik dapat memberikan banyak manfaat, di antaranya adalah:

Peningkatan Deteksi dan Respons Ancaman

Sistem pemantauan yang baik bisa membantu perusahaan mendeteksi ancaman lebih cepat dan merespons secara otomatis sebelum kerusakan meluas.

Pengurangan Risiko Bisnis dan Finansial

Dengan postur keamanan yang kuat, kemungkinan terjadinya kebocoran data atau serangan ransomware dapat ditekan secara signifikan, sehingga melindungi aset finansial dan reputasi perusahaan.

Kepatuhan terhadap Regulasi

Security posture management dapat membantu perusahaan memenuhi standar industri dan hukum yang berlaku, mengurangi risiko denda atau litigasi akibat pelanggaran data.

Meningkatkan Kepercayaan Klien dan Mitra Bisnis

Perusahaan yang memiliki postur keamanan matang lebih dipercaya untuk mengelola data sensitif dan bekerja sama dalam proyek strategis.

Efisiensi Operasional

Otomatisasi dalam pemantauan dan pelaporan keamanan mengurangi beban kerja tim TI, mempercepat audit, dan meningkatkan produktivitas.

Pengambilan Keputusan Berbasis Risiko

Dengan adanya data kuantitatif tentang kondisi keamanan, manajemen dapat menetapkan prioritas investasi siber dengan lebih tepat dan terukur.

Tingkatkan IT Security Posture Perusahaan Anda dengan Solusi XDR dari Aplikas Servis Pesona!

Membangun postur keamanan IT yang kuat memerlukan visibilitas, kecepatan respons, serta otomatisasi. Oleh karena itu, Aplikas Servis Pesona hadir dengan solusi Extended Detection & Response (XDR) yang dapat membantu Anda memperkuat security posture Anda.

Solusi XDR dari kami menggabungkan deteksi berbasis AI, analisis ancaman real time, serta respons otomatis terhadap serangan lintas endpoint, cloud, dan identitas.

Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!

Editor: Irnadia Fardila

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *