Role-Based Access Control: Minimalkan Risiko Pelanggaran Akses

25 July 2023 Rani Pilo

Role-Based Access Control: Minimalkan Risiko Pelanggaran Akses

Jika Anda bekerja di dunia IT atau memiliki bisnis yang bergantung pada data berharga, Anda tentu memahami pentingnya menjaga keamanan informasi dari serangan yang terus meningkat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengambil langkah-langkah cerdas dalam menghadapi tantangan di mana pelanggaran keamanan menjadi momok yang mengintai. Inilah mengapa Role-Based Access Control (RBAC) menjadi pertimbangan krusial dalam upaya meminimalkan risiko pelanggaran akses yang berpotensi merugikan. Baca terus artikel ini untuk memahami bagaimana RBAC dapat menguntungkan perusahaan Anda, meningkatkan efisiensi, mengurangi kerentanan, dan menjaga kerahasiaan informasi yang sensitif. Kami juga akan membahas bagaimana menerapkan RBAC secara efektif dan strategi yang dapat digunakan untuk memastikan kepatuhan dalam pengelolaan hak akses. Melalui penerapan RBAC secara tepat, perusahaan dapat meningkatkan keamanan dan efisiensi dalam mengelola akses ke data sensitif mereka.

Apa yang Dimaksud dengan Role-Based Access Control (RBAC)?

Role-Based Access Control (RBAC) adalah sebuah model keamanan yang digunakan dalam sistem komputer untuk mengatur akses dan izin pengguna terhadap sumber daya dan fungsi tertentu. Konsep RBAC berfokus pada penugasan hak akses berdasarkan peran atau peran tertentu yang dimiliki oleh pengguna dalam organisasi atau sistem. Pada RBAC, setiap pengguna diberikan satu atau beberapa peran yang sesuai dengan tanggung jawab dan tugas mereka dalam lingkungan tersebut. Setiap peran memiliki kumpulan izin atau hak akses yang telah ditentukan sebelumnya. Izin ini menentukan apa yang dapat dilakukan oleh pengguna dengan peran tersebut terhadap sumber daya dan layanan dalam sistem.

Bagaimana Cara Kerja Role-Based Access Control?

Cara kerja RBAC melibatkan tiga entitas utama: peran (role), objek (object), dan pengguna (user). Pertama, administrator menentukan berbagai peran yang ada dalam sistem beserta hak akses yang terkait. Kemudian, pengguna diberikan peran tertentu berdasarkan tanggung jawab dan tugas mereka dalam perusahaan atau sistem. Setelah itu, hak akses dari masing-masing peran dihubungkan dengan objek-objek yang ada dalam sistem, seperti file, direktori, atau fitur aplikasi. Ketika pengguna mencoba mengakses suatu objek, sistem akan memverifikasi apakah peran yang dimiliki pengguna memiliki izin untuk mengakses objek tersebut. Melalui cara ini, RBAC memastikan bahwa akses ke sumber daya dalam sistem dikendalikan dengan efisien dan sesuai dengan tingkat otoritas yang telah ditetapkan.

Apa Saja Manfaat Dari RBAC?

Ada beberapa manfaat dari menggunakan Role Base Access Control (RBAC) pada sistem perusahaan. Berikut adalah beberapa manfaatnya:

Keamanan Data yang Tinggi

Melalui penggunaan RBAC, perusahaan dapat memastikan bahwa setiap anggota perusahaan hanya memiliki akses ke data dan sistem yang relevan dengan peran dan tanggung jawab mereka. Ini membantu perusahaan untuk  mengurangi risiko akses yang tidak sah dan membantu melindungi informasi sensitif dari kebocoran atau manipulasi oleh pihak yang tidak berwenang.

Pengelolaan Hak Akses yang Efisien

RBAC juga memudahkan pengelolaan hak akses dengan cara yang terstruktur. Administrator dapat dengan mudah menetapkan, mengubah, atau mencabut hak akses berdasarkan peran pekerjaan. Hal ini dapat membantu mengurangi kesalahan dan mempercepat proses administrasi.

Meningkatkan Produktivitas

Pada RBAC, setiap karyawan hanya diberikan hak akses terhadap sumber daya yang relevan dengan tugas mereka. Hal ini menghindari kebingungan dan memungkinkan mereka untuk fokus pada pekerjaan mereka tanpa gangguan dari informasi atau fungsi yang tidak relevan.

Mempermudah Kebijakan Keamanan

RBAC memungkinkan perusahaan untuk menerapkan kebijakan keamanan secara konsisten. Setiap peran dapat diberikan hak akses sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan keamanan perusahaan.

Meminimalkan Kesalahan Manusia

Melalui penerapan RBAC, risiko kesalahan manusia dapat dikurangi. Jika setiap individu memiliki akses yang sesuai dengan perannya, kemungkinan kesalahan seperti penghapusan data penting atau perubahan yang tidak sengaja dapat diminimalkan.

Menghadapi Audit dan Kepatuhan

RBAC memungkinkan perusahaan untuk melacak dan mengaudit aktivitas pengguna dengan lebih mudah. Hal ini membantu perusahaan mematuhi persyaratan hukum dan regulasi yang berlaku serta memberikan laporan keamanan yang akurat.

Skalabilitas

RBAC dapat disesuaikan dengan pertumbuhan dan perubahan perusahaan. Ketika ada penambahan karyawan atau perubahan dalam struktur organisasi, administrator dapat dengan mudah menyesuaikan hak akses sesuai dengan kebutuhan baru.

Reduksi Biaya

Proses pengaturan akses melalui RBAC lebih terstruktur dan efisien. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk dapat mengurangi biaya administrasi dan dukungan teknis.

Bagaimana Cara Mengimplementasikan RBAC Pada Sistem Perusahaan?

Implementasi RBAC pada sistem perusahaan melibatkan beberapa langkah, berikut adalah langkah-langkah umum yang dapat diikuti:

  1. Buat inventaris lengkap dari semua sumber daya, termasuk aplikasi (baik yang berada di dalam gedung maupun di cloud), server, dokumen, berkas, file server, basis data, dan catatan lainnya yang memerlukan keamanan.
  2. Bekerja sama dengan manajer dan departemen HR untuk mengidentifikasi peran-peran yang ada.
  3. Tinjau semua peran dan menentukan berapa banyak peran yang harus disertakan serta peran mana yang dapat digabungkan ke dalam kelompok-kelompok tertentu.
  4. Minta masukan tentang peran-peran dan izin akses dari manajer dan pihak-pihak penting lainnya.
  5. Tetapkan izin akses untuk masing-masing peran.
  6. Kembangkan jadwal integrasi yang mencakup pengembangan sistem serta komunikasi dan pelatihan kepada pengguna.
  7. Jalankan perencanaan tersebut sambil tetap memperhatikan adanya kendala dan melakukan perbaikan serta penyesuaian jika diperlukan.

Kelola Akses Terhadap Sistem Perusahaan Menggunakan Solusi IGA dengan Keunggulan NERM

Role Based Access Control (RBAC) adalah sebuah model access control yang sangat bermanfaat bagi perusahaan dalam mengatur dan mengelola izin akses pengguna pada sistem perusahaan. Mengelola akses terhadap sistem perusahaan menjadi semakin penting mengingat banyaknya kasus penyalahgunaan dan pelanggaran keamanan data.  Namun, banyak perusahaan yang menghadapi tantangan kompleks dalam mengatur hak akses baik untuk karyawan maupun non-karyawan, seperti kontraktor, mitra bisnis, dan vendor. Masalah ini semakin rumit ketika perusahaan harus menghadapi risiko yang muncul dari pihak non-karyawan yang memiliki akses terhadap sistem perusahaan. 

Sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam hal pengelolaan akses, Aplikas Servis Pesona sebagai perusahaan yang bergerak dibidang IT Security menghadirkan solusi Identity Governance and Administration (IGA). IGA adalah pendekatan holistik dalam manajemen identitas dan akses yang memungkinkan perusahaan untuk mengontrol, melacak, dan mengaudit hak akses dengan lebih efisien. Salah satu keunggulan utama dari solusi IGA adalah Non-employee Risk Management. Keunggulan tersebut memungkinkan perusahaan untuk dapat dengan lebih baik mengontrol dan mengawasi hak akses non-karyawan dengan cara yang lebih terstruktur dan terpadu. Dengan demikian, risiko keamanan yang dapat timbul karena akses yang tidak sah atau kehilangan data berkurang secara signifikan. Identity Governance and Administration (IGA) memiliki beberapa fungsi penting dalam konteks pengelolaan akses non-karyawan. Berikut diantaranya: 

Mengotomatisasi Proses Pengelolaan Akses Non-karyawan Secara Aman

IGA membantu mengotomatisasi  untuk seluruh populasi non-karyawan di perusahaan, seperti kontraktor, mitra bisnis, vendor, dan lain sebagainya. Adanya otomatisasi ini memungkinkan proses pengelolaan akses non-karyawan menjadi lebih efisien dan terjamin keamanannya.

Mengambil Kendali Penuh Atas Pengelolaan Akses Non-karyawan

IGA membantu perusahaan untuk memiliki kendali penuh dalam pengelolaan akses non-karyawan yang terlibat dalam lingkup operasional perusahaan. IGA memungkinkan perusahaan untuk dapat mengatur, memonitor, dan mengelola hak akses non-karyawan secara tepat, membatasi hak akses sesuai dengan kebutuhan pekerjaan mereka, dan mencegah akses yang tidak sah. Hal ini membantu mengurangi risiko kebocoran data atau aktivitas berbahaya dari pihak non-karyawan yang tidak berwenang.

Melalui penggunaan  Identity Governance and Administration (IGA), perusahaan dapat meningkatkan keamanan data dan mengurangi risiko yang terkait dengan akses yang tidak tepat. Hal ini juga membantu perusahaan untuk mematuhi kebijakan keamanan dan peraturan terkait. Selain itu, penggunaan IGA juga memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan akses internal atau eksternal perusahaan.

Hubungi kami di marketing@phintraco.com untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai solusi Identity Governance and Administration (IGA).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *