Pentingnya Non-employee Risk Management dalam Cybersecurity
Pentingnya Non-employee Risk Management dalam Cybersecurity
Tidak dapat dipungkiri bahwa dunia digital saat ini menawarkan berbagai peluang dan kemudahan. Namun, dengan peluang tersebut juga terdapat ancaman yang semakin berkembang dan rumit, terutama dalam hal keamanan data dan privasi pengguna. Dalam konteks organisasi, manajemen risiko telah menjadi hal yang sangat penting untuk melindungi diri dari ancaman terkait keamanan siber. Namun, seringkali manajemen risiko hanya terfokus pada risiko internal, seperti ancaman dari karyawan atau kontraktor yang terlibat langsung dalam organisasi. Namun, risiko siber juga dapat datang dari individu atau pihak luar yang bukan karyawan atau anggota internal organisasi. Inilah mengapa non-employee risk management memiliki peran yang sangat penting dalam memperkuat keamanan siber.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi mengenai non-employee risk management dalam konteks cybersecurity. Kita juga akan membahas manfaat dari non-employee risk management, bagaimana hal ini dapat meningkatkan keamanan dan efisiensi, serta manfaat lain yang dapat diperoleh organisasi atau perusahaan dengan mengimplementasikan sistem yang efektif dalam mengatur identitas non-karyawan.
Apa Itu Non-employee?
Dalam konteks keamanan siber, non-employee merujuk pada individu atau entitas yang tidak menjadi karyawan tetap atau kontraktor internal dalam sebuah organisasi atau perusahaan, namun masih memiliki akses ke sistem, jaringan, atau data yang dianggap sensitif atau berharga. Non-employee dapat meliputi berbagai jenis pihak, seperti vendor, mitra bisnis, konsultan, penyedia layanan pihak ketiga, atau pengguna tamu.
Meskipun mereka bukan bagian dari organisasi tersebut, non-employee memiliki potensi untuk membahayakan keamanan siber karena mereka memiliki akses ke lingkungan yang dianggap sensitif. Ancaman keamanan cyber yang mungkin berasal dari non-employee termasuk pencurian data, pengungkapan informasi rahasia, atau serangan terhadap sistem yang dapat mengakibatkan kerusakan atau penghentian operasional.
Tantangan Keamanan dari Non-employee
Berikut ini adalah beberapa contoh tantangan keamanan yang dapat ditimbulkan oleh non-employee:
Pencurian Data
Non-employee dapat mencoba untuk mencuri data sensitif atau bernilai tinggi dari suatu organisasi. Mereka dapat melakukannya dengan memanfaatkan kelemahan dalam sistem keamanan, melakukan serangan siber, atau mencoba mendapatkan akses yang tidak sah ke jaringan atau server perusahaan.
Pengungkapan Informasi Rahasia
Pihak non-employee juga dapat berusaha mengungkapkan informasi rahasia perusahaan kepada pihak ketiga yang tidak berwenang. Hal ini dapat dilakukan melalui kolaborasi dengan pesaing, penjualan informasi kepada penawar tertinggi, atau melalui aksi kejahatan siber seperti serangan phishing yang berhasil mengambil alih akun karyawan.
Serangan Terhadap Sistem
Non-employee juga dapat melancarkan serangan terhadap sistem perusahaan dengan tujuan mengganggu operasional, mencuri data, atau merusak reputasi perusahaan. Serangan ini bisa berupa serangan DDoS (Distributed Denial of Service), serangan malware, serangan ransomware, atau upaya lainnya untuk menembus lapisan pertahanan keamanan.
Insider Threat
Walaupun mereka bukan karyawan, non-employee seperti kontraktor atau vendor yang memiliki akses ke sistem perusahaan juga dapat menjadi ancaman keamanan. Mereka mungkin memiliki akses terbatas ke informasi atau sistem yang dapat disalahgunakan untuk tujuan pribadi atau kepentingan eksternal.
Social Engineering
Tantangan keamanan juga dapat berasal dari praktik social engineering yang dilakukan oleh pihak non-employee. Mereka dapat mencoba memanipulasi karyawan untuk mendapatkan akses tidak sah ke sistem atau informasi. Contoh praktik social engineering yang umum adalah pemalsuan identitas, mencoba mengelabui karyawan dengan berpura-pura menjadi seseorang yang berwenang, atau menggunakan teknik persuasif untuk mendapatkan informasi sensitif.
Apa Itu Non-employee Risk Management?
Non-employee risk management adalah proses identifikasi, evaluasi, dan pengendalian risiko yang terkait dengan individu atau pihak yang tidak merupakan karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Tujuan dari non-employee risk management adalah untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko yang terkait dengan interaksi perusahaan dengan pihak-pihak non-employee tersebut.
Beberapa strategi dalam non employee risk management meliputi audit kepatuhan, pemeriksaan latar belakang, verifikasi identitas, pelatihan keselamatan, dan pemantauan kegiatan non-employee di lingkungan kerja. Dengan menggunakan pendekatan sistematis dalam non-employee risk management, perusahaan dapat mengidentifikasi dan mengatasi risiko potensial yang timbul dari interaksi dengan individu non-employee, sehingga melindungi kepentingan perusahaan dan menjaga reputasi mereka.
Apa Saja Fitur dari Non-employee Risk Management?
Berikut ini adalah beberapa fitur dari Non-employee Risk Management:
Identity Repository
Fitur ini mencakup penyimpanan informasi identitas non-employee seperti nama, alamat, nomor telepon, dan informasi lainnya. Dengan adanya penyimpanan identitas ini, perusahaan dapat dengan mudah mengelola dan mengakses data non-employee yang terkait dengan kegiatan bisnis.
Non-employee Record
Fitur ini memungkinkan perusahaan untuk mencatat dan melacak riwayat kerja non-employee. Hal ini mencakup informasi seperti kontrak kerja, tugas yang diemban, durasi kerja, dan evaluasi kinerja. Dengan adanya catatan ini, perusahaan dapat mengelola hubungan dengan non-employee secara efisien dan mendokumentasikan semua transaksi yang terkait.
Strengthens Security
Fitur ini bertujuan untuk memperkuat keamanan dalam mengelola risiko non-employee. Ini dapat mencakup kontrol akses yang ketat, otentikasi ganda, dan penggunaan teknologi enkripsi untuk melindungi data sensitif. Dengan adanya penguatan keamanan ini, perusahaan dapat mengurangi risiko kebocoran data atau penyalahgunaan informasi yang terkait dengan non-employee.
Process orchestration
Fitur ini melibatkan otomatisasi dan pengelolaan proses terkait dengan non-employe. Misalnya, proses onboarding dan offboarding non-employee dapat diotomatisasi untuk memastikan bahwa setiap tahap dijalankan dengan benar dan sesuai kebijakan perusahaan. Orkestrasi proses juga dapat membantu dalam mengintegrasikan informasi non-employee dengan sistem lain yang digunakan dalam organisasi.
Enables Collaboration
Fitur ini memungkinkan kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan, seperti departemen sumber daya manusia, keamanan, dan manajemen risiko. Kolaborasi ini memungkinkan pertukaran informasi yang efektif dan koordinasi tindakan untuk mengelola risiko yang terkait dengan non-employee.
Simplifies Audits
Fitur ini dirancang untuk menyederhanakan proses audit terkait dengan non-employee. Dengan memiliki data dan rekaman yang terstruktur dengan baik, auditor dapat dengan mudah memeriksa kepatuhan dan mengidentifikasi potensi risiko yang terkait dengan non-employee.
Manfaat dari Pengelolaan Identitas Non-employee
Pengelolaan identitas non-employee memiliki beberapa manfaat penting. Berikut adalah tiga manfaat utama dari pengelolaan identitas non-employee:
Relationship-based Identity Solution
Pengelolaan identitas non-employee yang baik melibatkan penerapan solusi identitas berbasis hubungan. Ini berarti bahwa identitas setiap individu yang bukan karyawan dihubungkan secara langsung dengan perusahaan atau organisasi tertentu. Dengan solusi ini, perusahaan dapat dengan mudah mengenali dan mengelola hubungan dengan pihak non-employee, seperti mitra bisnis, kontraktor, atau vendor. Manfaatnya adalah meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam mengelola interaksi dengan pihak eksternal ini.
Easier Collaboration & Configurable Workflows
Pengelolaan identitas non-employee yang efektif memungkinkan kolaborasi yang lebih mudah antara karyawan dan pihak non-employee. Dengan solusi yang tepat, perusahaan dapat mengintegrasikan identitas non-employee ke dalam alur kerja dan sistem kolaborasi internal mereka. Hal ini memungkinkan pihak eksternal untuk bekerja bersama dengan karyawan, berbagi informasi, dan berkolaborasi secara efisien. Fleksibilitas untuk mengkonfigurasi alur kerja sesuai kebutuhan perusahaan memungkinkan penyesuaian yang mudah dan peningkatan produktivitas.
Reduce Your Third-party Risk
Pengelolaan identitas non-employee membantu mengurangi risiko pihak ketiga yang mungkin terkait dengan keterlibatan pihak eksternal. Dalam banyak kasus, perusahaan harus berbagi akses ke sistem atau informasi sensitif dengan pihak non-employee. Dengan pengelolaan identitas non-employee yang baik, perusahaan dapat mengendalikan dan membatasi akses ini sesuai dengan kebutuhan bisnis. Ini membantu mengurangi risiko pelanggaran keamanan dan penyalahgunaan akses oleh pihak ketiga yang tidak sah.
Mulailah Mengamankan Bisnis Anda dari Risiko Non-employee Bersama Aplikas Servis Pesona
Sebagai perusahaan yang berfokus pada IT Security, Aplikas Servis Pesona menyediakan solusi Non-employee Risk Management yang dapat membantu mengatasi risiko yang terkait dengan pihak eksternal atau non-employee yang memiliki akses atau interaksi dengan sistem IT perusahaan Anda. Solusi ini memastikan bahwa seluruh non-employee yang bekerja dengan perusahaan telah melalui proses verifikasi identitas, sehingga risiko penggunaan identitas palsu dapat diminimalisir.
Selain itu, non-employee risk management menggunakan teknologi canggih untuk memantau aktivitas non-employee yang masuk ke dalam sistem perusahaan secara real-time. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mendeteksi adanya aktivitas mencurigakan atau potensi ancaman keamanan yang dapat merusak operasional bisnis. Dengan menggunakan solusi non-employee risk management dari Aplikasi Servis Pesona, perusahaan dapat meningkatkan keamanan IT mereka dan melindungi aset bisnis dari serangan dan kebocoran data yang tidak sah.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai Non-employe Risk Management Solution, Anda dapat menghubungi kami melalui alamat email marketing@phintraco.com.
Leave a Reply