IDOR: Kerentanan dalam Kontrol Akses

04 February 2025 Muhammad Iqbal Iskandar

IDOR: Kerentanan dalam Kontrol Akses

Keamanan aplikasi web merupakan salah satu aspek penting untuk menjaga kerahasiaan dan integritas data. Meskipun kini arsitektur web modern sudah semakin kompleks, tetap terdapat berbagai celah keamanan yang dapat dieksploitasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kerentanan (vulnerability) yang muncul, salah satunya adalah insecure direct object references atau IDOR. Kerentanan ini dapat mengeksploitasi kelemahan dalam mekanisme kontrol akses, sehingga memungkinkan pelaku serangan siber untuk mengakses data atau fungsi yang bukan haknya.

IDOR adalah salah satu kerentanan yang dampaknya bisa sangat signifikan meskipun terlihat sederhana. Dampak dari kerentanan ini bisa mulai dari kebocoran dan kehilangan data sensitif, hingga pengambilalihan akun pengguna. Oleh karena itu, perusahaan kini memprioritaskan perlindungan data sebagai aset berharga mereka. Serangan siber yang semakin beragam dan canggih membuat tim developer dan administrator sistem harus bisa terus meningkatkan pertahanan. Artikel ini akan membahas kerentanan insecure direct object references mulai dari definisinya, perbedaannya dengan privilege escalation, dampaknya untuk perusahaan, hingga cara pencegahannya.

Apa itu Insecure Direct Object References (IDOR)?

Insecure direct object references vulnerability atau IDOR adalah jenis kerentanan dalam kontrol akses yang terjadi ketika sebuah aplikasi web menggunakan input dari pengguna untuk mengakses objek secara langsung. Objek dalam konteks ini meliputi data dalam database, file di server, atau sumber daya lainnya. Ketika aplikasi tersebut tidak melakukan validasi atau otorisasi yang memadai terhadap input tersebut, maka pelaku serangan siber dapat memanipulasi input untuk mengakses objek yang seharusnya tidak diizinkan untuk diakses.

Contoh sederhananya adalah ketika terdapat sebuah URL yang berisi parameter petunjuk ID pengguna dan aplikasi tidak memverifikasi pengguna tersebut, maka penyerang akan dengan mudah mengakses ID pengguna lain. Hal ini dilakukan dengan mengubah parameter ID pengguna di URL tersebut dengan ID yang dituju. Hal inilah yang dimaksud dengan memanipulasi referensi objek secara langsung tanpa akses kontrol yang memadai.

Kerentanan ini kerap muncul karena asumsi tim developer bahwa pengguna hanya akan mengakses data atau akun mereka sendiri. Asumsi ini tentu berbahaya karena dapat membuka celah bagi pelaku serangan siber untuk membobol akses ke akun lain. Berbagai input dari pengguna seperti URL, form, atau cookie harus diverifikasi dan divalidasi dengan benar.

IDOR vs Privilege Escalation, Apa Perbedaannya?

Insecure direct object references dan privilege escalation sama-sama merupakan masalah terkait kontrol akses. Akan tetapi, terdapat beberapa perbedaan mendasar antara keduanya. direct object references dapat terjadi ketika penyerang mengakses objek yang seharusnya tidak dapat diakses oleh pengguna di level akses yang sama. Contohnya adalah mengakses profil akun atau ID pengguna lain dengan memanipulasi URL. Penyerang tidak mengubah level aksesnya, tetapi dapat mengakses data yang seharusnya terlindungi.

Sementara itu, privilege escalation terjadi ketika penyerang berhasil meningkatkan level aksesnya menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya. Contohnya, penyerang yang awalnya berstatus pengguna biasa berhasil meningkatkan aksesnya ke level administrator.

Oleh karena itu, perbedaan utama antara kedua konsep ini terletak pada cara dan target serangannya. IDOR menargetkan objek data untuk mendapatkan akses, sementara privilege escalation menggunakan manipulasi hak akses untuk mendapatkan data. Keduanya sama-sama berbahaya dan dapat dieksploitasi oleh pelaku serangan siber.

Apa Saja Dampak IDOR bagi Keamanan Perusahaan?

Insecure direct object references memiliki dampak negatif yang signifikan bila tidak dicegah dan ditangani dengan baik. Berikut ini adalah beberapa contohnya:

Kebocoran Data Sensitif

Pelaku serangan dapat mengakses data dan informasi pribadi pengguna lain. Informasi tersebut juga meliputi informasi keuangan, data internal perusahaan, hingga informasi sensitif lainnya.

Pengambilalihan Akun

Selain mengakses data penting, pelaku serangan siber juga dapat mengambil alih akun pengguna lain dan menggunakannya untuk tindakan yang merugikan, misalnya penipuan atau pencurian identitas.

Kerusakan Reputasi

Kebocoran data sensitif akibat dari kerentanan ini dapat berdampak buruk bagi reputasi perusahaan. Hal ini juga dapat menurunkan kepercayaan pelanggan dan mitra bisnis.

Kerugian Finansial

Pelanggaran terhadap regulasi keamanan, pemulihan data yang bocor atau hilang, dan dampak lainnya dapat secara tidak langsung mempengaruhi finansial perusahaan. Hal ini dapat mengganggu keberlanjutan operasional bisnis.

Bagaimana Cara Mencegah IDOR?

OWASP (Open Web Application Security Project) menempatkan insecure direct object references sebagai kerentanan yang perlu diwaspadai. Untuk bisa mencegah IDOR, OWASP menyediakan berbagai sumber daya dan panduan dalam bentuk cheat sheet dan testing guide. Mereka membantu memastikan penerapan langkah-langkah pencegahan yang efektif. Berikut ini adalah cara-caranya:

Menggunakan Indirect References

Dibanding menggunakan referensi numerik yang berurutan, tim developer dapat menggunakan GUID (Global Unique Identifier) yang panjang dan acak. Selain itu, penggunaan one-way hash dari ID internal untuk menyembunyikan ID yang asli juga dapat digunakan untuk mencegah kerentanan ini.

Pemeriksaan Otorisasi yang Tepat

Pastikan otorisasi yang tepat diterapkan, seperti RBAC (Role-Based Access Control) untuk menentukan izin pengguna dan memvalidasi akses mereka terhadap role masing-masing. Gunakan juga ACL (Access Control List) dan validasi otorisasi dari sisi server untuk lapisan keamanan tambahan.

Menggunakan Parameter Acak

Token yang dihasilkan secara acak dan divalidasi oleh server bisa juga digunakan untuk mengotentikasi dan mengotorisasi permintaan, misalnya JWT (JSON Web Tokens).

Praktik Development yang Aman

Tim developer perlu mengimplementasikan praktik pengembangan yang aman, mulai dari validasi input, output encoding, hingga security dan penetration testing secara teratur.

Cegah IDOR Vulnerability dengan Solusi Identity Access Management dari Aplikas Servis Pesona!

Keamanan aplikasi web merupakan prioritas utama yang harus diperhatikan oleh setiap bisnis. Oleh karena itu, perusahaan harus menerapkan solusi untuk mencegah berbagai kerentanan terkait kontrol akses yang sangat krusial bagi keamanan data.

Aplikas Servis Pesona, sebagai perusahaan IT security yang berpengalaman, dapat menawarkan solusi identity access management (IAM) untuk membantu Anda mengelola keamanan akses dan data yang kuat. Solusi IAM dari kami dapat mengelola identitas dan hak akses pengguna secara terpusat, memantau aktivitas pengguna secara real time, serta menerapkan kebijakan otorisasi yang ketat.

Hubungi email marketing@phintraco.com untuk informasi lebih lanjut terkait solusi IAM dari Aplikas Servis Pesona!

Editor: Irnadia Fardila

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *