Data Privacy: Prinsip Utama dalam Keamanan Informasi Pribadi

Data Privacy: Prinsip Utama dalam Keamanan Informasi Pribadi
Data merupakan aset dan komoditas berharga, khususnya data pribadi. Informasi sensitif sangat rentan disalahgunakan untuk berbagai kejahatan. Oleh karena itu, pengetahuan dan kesadaran tentang data privacy sangatlah penting. Peraturan tentang data privacy di Indonesia diatur lewat Undang-undang Privasi Data untuk melindungi setiap hak individu terhadap data pribadinya.
Privasi data adalah salah satu elemen dalam keamanan IT, khususnya keamanan data dan informasi. Oleh karena itu, perusahaan atau organisasi perlu memperhatikan privasi data agar tidak terjadi penyalahgunaan data-data pribadi baik itu data karyawan maupun data pelanggan. Artikel ini akan membahas privasi data secara lengkap, mulai dari definisi, mengapa privasi data penting, bahaya dari pelanggaran privasi, hingga bagaimana cara melindungi data. Simak artikel berikut ini untuk mengetahui informasi selengkapnya!
Apa yang Dimaksud dengan Data Privacy?
Data privacy adalah hak setiap individu untuk mengendalikan informasi pribadi masing-masing. Kontrol atas informasi ini meliputi siapa saja yang memiliki akses dan bagaimana informasi tersebut digunakan.
Aspek-aspek informasi pribadi yan dimaksud meliputi identitas seperti nama lengkap, tanggal lahir, alamat, nomor induk kependudukan, serta aktivitas online dan data sensitif lainnya.
Kebijakan terkait keamanan data pribadi, atau yang biasa disebut sebagai data privacy policy kini menjadi sangat penting. Hal ini karena sering terjadi pencurian dan penyalahgunaan data oleh pihak ketiga tanpa izin pemiliknya.
Privasi data memiliki beberapa perbedaan dari perlindungan data. Jika perlindungan data berfokus pada langkah-langkah teknis yang diterapkan untuk melindungi data dari akses tidak sah, privasi data lebih merujuk pada hak pemilik data untuk mengontrol akses dan penggunaan data pribadi tersebut.
Pemilik data memiliki hak untuk menentukan bagaimana standar privasi yang diinginkan, lalu lembaga dan perusahaan yang terkait berkewajiban untuk melindungi data tersebut. Risiko yang mungkin terjadi jika terjadi pelanggaran privasi data adalah pemalsuan identitas, pencurian data, hingga kerugian finansial.
Mengapa Privasi Data Penting?
Privasi data merupakan hal yang penting karena berbagai alasan dan faktor. Alasan utama adalah privasi data yang diakui secara internasional sebagai hak asasi manusia. Hal ini berarti setiap orang berhak untuk mengontrol akses dan penggunaan atas data pribadi mereka sendiri, termasuk bagaimana data tersebut digunakan dan dibagikan.
Di Indonesia sendiri, perihal keamanan dan privasi data disinggung dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Undang-undang tersebut mengatur kerangka hukum untuk berbagai transaksi serta informasi yang dilakukan secara elektronik.
Selain itu, terdapat juga Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (PDP). Dalam peraturan ini, privasi data diatur secara lebih detail meliputi pengumpulan, pemrosesan, penggunaan, serta perlindungan hukum untuk individu yang datanya disalahgunakan.
Salah satu faktor lain mengapa privasi menjadi penting adalah alasan keamanan. Seiring meningkatnya kejadian kejahatan siber dan pelanggaran privasi lainnya, keamanan dan kesadaran akan privasi data menjadi semakin penting untuk digaungkan.
Apa Saja Jenis-jenis Pelanggaran dalam Hal Privasi Data?
Keamanan merupakan salah satu faktor pendorong pentingnya privasi data. Hal ini karena terdapat beberapa jenis pelanggaran dalam privasi data yang dapat berakibat fatal. Berikut ini adalah beberapa jenis pelanggarannya:
Kebocoran Data
Kebocoran data terjadi apabila terdapat data pribadi sensitif yang bocor ke publik atau jatuh ke tangan yang tidak berwenang. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor mulai dari serangan siber, human error, atau kegagalan sistem. Kebocoran data dapat menjadi pemicu dari dampak buruk lainnya dari pelanggaran privasi data.
Akses Tidak Sah
Pelanggaran jenis ini terjadi jika individu atau entitas mencoba untuk membobol akses data pribadi tanpa seizin pemilik atau pihak yang berwenang. Hal ini meliputi peretasan akun, penggunaan kredensial, serta eksploitasi celah keamanan.
Penggunaan Data Tanpa Izin
Jenis pelanggaran privasi ini merujuk pada situasi saat data pribadi digunakan oleh seseorang untuk tujuan yang tidak disetujui oleh pemilik data. Hal ini melanggar esensi utama dari privasi data yaitu hak pemilik untuk mengontrol bagaimana data tersebut digunakan. Contohnya adalah data yang dikumpulkan digunakan untuk pemasaran produk tertentu tanpa persetujuan pemilik data.
Penyebaran Data Tanpa Persetujuan
Selain penggunaan yang tidak sesuai, penyebaran data tanpa sepengetahuan dan seizin pemilik data juga termasuk dalam pelanggaran privasi. Hal ini dapat terjadi ketika data tersebut dibagikan kepada pihak ketiga tanpa persetujuan dari pemilik. Praktik ini umum terjadi dalam pemasaran atau ketika data dijual kepada pihak ketiga.
Penyimpanan yang Tidak Aman
Tempat dan metode penyimpanan data yang tidak aman juga termasuk dalam kategori pelanggaran privasi. Hal ini karena penyimpanan yang tidak aman dapat menjadi target mudah bagi pelaku serangan siber untuk mencuri atau menyalahgunakan data. Oleh karena itu penyimpanan data perlu menggunakan enkripsi dan lapisan keamanan lainnya untuk mengurangi risiko pelanggaran privasi.
Bagaimana Cara Melindungi Data Privacy?
Mengingat pentingnya privasi data, setiap pihak baik individu maupun perusahaan harus tahu bagaimana cara melindungi data tersebut. Berikut ini adalah cara-cara untuk melindungi privasi data:
Gunakan Kata Sandi yang Kuat
Sebagai pemilik data, langkah sederhana dan penting yang wajib dilakukan adalah dengan menggunakan password yang kuat dan berbeda di setiap jenis akun. Hal ini penting untuk mencegah peretasan akun dan pencurian data.
Lakukan Backup Data Secara Teratur
Baik pemilik data maupun perusahaan yang mengelola data harus melakukan backup data secara teratur. Hal ini dilakukan untuk memastikan data penting dapat dipulihkan jika terjadi kerusakan perangkat atau sistem.
Berhati-hati dalam Memberikan Izin Aplikasi
Umumnya setiap aplikasi meminta perizinan pengguna jika ingin mengakses data atau informasi dari perangkat pengguna. Oleh karena itu, pengguna harus berhati-hati dalam memberikan izin aplikasi untuk mengakses data.
Gunakan Alat Keamanan Data
Cara lain yang juga dapat digunakan untuk menjaga privasi data adalah dengan menggunakan aplikasi atau alat keamanan data. Salah satu contohnya adalah digital rights management atau DRM yang dapat melindungi berbagai aset digital dengan pendekatan data centric security.
Jaga Privasi Data Perusahaan dan Pelanggan Anda dengan Solusi DRM dari Aplikas Servis Pesona!
Melindungi data perusahaan dan pelanggan adalah hal terpenting untuk menjaga keberlangsungan bisnis. Oleh karena itu, perusahaan perlu memiliki lapisan keamanan ekstra untuk melindungi aset berharga tersebut.
Aplikas Servis Pesona merupakan perusahaan IT security yang telah berpengalaman menyediakan solusi keamanan terbaik, salah satunya adalah Digital Rights Management (DRM). Solusi DRM dari Aplikas Servis Pesona dapat membantu Anda untuk melindungi data sensitif dengan kontrol akses, pelacakan, hingga enkripsi.
Hubungi email marketing@phintraco.com untuk informasi selengkapnya mengenai solusi DRM dari Aplikas Servis Pesona!
Editor: Cardila Ladini
Popular Posts



Leave a Reply