Advanced Persistent Threat: Serangan Siber yang Berkelanjutan

15 April 2025 Muhammad Iqbal Iskandar

Advanced Persistent Threat: Serangan Siber yang Berkelanjutan

Ancaman serangan siber kini sudah semakin canggih dan berkembang, mulai dari serangan malware hingga upaya phishing yang menargetkan individu. Kini serangan-serangan tersebut dapat bersifat tersembunyi, berkelanjutan, dan sangat berbahaya, serangan ini disebut juga dengan Advanced Persistent Threat (APT). Pemahaman tentang serangan ini, bagaimana cara kerjanya, serta bagaimana cara melawannya merupakan aspek krusial yang harus diperhatikan oleh perusahaan atau organisasi. Hal ini khususnya berlaku untuk perusahaan yang memiliki aset digital penting yang harus dijaga.

APT adalah jenis serangan yang dapat dilakukan secara terencana dan terkoordinasi oleh kelompok tertentu yang sangat terampil. Serangan yang persisten ini pun menunjukkan seringkali adanya sumber daya yang signifikan. Dampak dari serangan ini sangat signifikan, mulai dari pencurian data hingga gangguan operasional dan kerusakan reputasi. Oleh karena itu, APT merupakan ancaman dan tantangan tersendiri bagi para ahli keamanan siber. Artikel ini akan memberikan pemahaman yang mendalam tentang Advanced Persistent Threats, lengkap beserta cara kerjanya, ciri-cirinya, serta strategi efektif untuk mendeteksi dan mencegahnya. Simak artikel berikut ini untuk mengetahui informasi selengkapnya!

Apa itu Advanced Persistent Threat (APT)?

Advanced Persistent Threats adalah jenis serangan siber yang dilakukan oleh kelompok atau aktor dengan kemampuan dan sumber daya yang tinggi secara terarah dan berkelanjutan. Pelaku di balik serangan siber ini umumnya adalah kelompok peretas yang didukung oleh negara (state-sponsored actors), kelompok kriminal yang terorganisir, atau bahkan kompetitor bisnis yang tidak etis.

APTs adalah serangan yang membuat pelaku mendapatkan akses ke jaringan dan bisa tidak terdeteksi dalam waktu yang cukup lama. Serangan ini umumnya menargetkan data yang sangat sensitif, bukan untuk merusak jaringan targetnya. Durasi serangan yang panjang merupakan salah satu tujuan dari serangan APT, yaitu menjaga akses ilegal ke jaringan target tanpa keluar-masuk secara cepat.

Bagaimana Cara Kerja Advanced Persistent Threat?

Sesuai dengan definisinya, serangan APT memiliki tahapan yang terencana dan matang. Tahapan pertamanya adalah tahap pengintaian (reconnaissance) yaitu pengumpulan informasi sebanyak mungkin tentang target mereka. Informasinya meliputi struktur organisasi, karyawan, serta infrastruktur IT yang ada. Pelaku biasanya menggunakan teknik pemantauan di media sosial, pemindaian jaringan pasif, atau bahkan open-source intelligence (OSINT).

Setelah mendapatkan informasi, penyerang kemudian akan mencoba mendapatkan akses awal (initial access) ke sistem target. Teknik yang digunakan umumnya adalah social engineering seperti email phishing atau spear-phishing untuk menipu karyawan. Karyawan yang lengah kemudian akan mengklik link berbahaya atau membuka lampiran yang terinfeksi. Selain teknik ini, penyerang juga bisa masuk melalui kerentanan dalam aplikasi atau sistem operasi, serta menggunakan media penyimpanan eksternal yang terinfeksi.

Selanjutnya, penyerang akan membangun jejak di jaringan target dengan memasang backdoor atau malware persisten untuk akses yang berkelanjutan, bahkan jika sistem di-restart atau diperbarui. Kemudian penyerang akan bergerak melalui jaringan internal untuk menemukan aset target yang dituju. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan kredensial yang dicuri atau kerentanan sistem internal.

Setelah mencapai aset yang dituju, penyerang akan melakukan pencurian data (data extraction). Sepanjang siklus serangan, penyerang hanya akan berusaha mempertahankan akses ke sistem tanpa terdeteksi dalam jangka waktu yang lama. Mereka akan menggunakan berbagai teknik untuk menghindari deteksi, seperti mengubah malware, menggunakan saluran komunikasi yang tersembunyi, atau beroperasi di jam-jam yang tidak aktif.

Apa Saja Ciri-Ciri Advanced Persistent Threat?

Serangan APT merupakan jenis serangan siber yang cukup unik dan berbeda dari serangan siber lain pada umumnya. Berikut ini adalah beberapa ciri utama yang membedakannya dari serangan siber lain:

Serangan Terarah

Penyerang yang melakukan serangan APT umumnya tidak bersifat oportunistik, artinya mereka selalu memiliki target yang spesifik dan tujuan yang jelas. Mereka juga melakukan riset mendalam tentang target mereka sebelum melakukan serangan.

Kehadiran Jangka Panjang

Ciri lain dari APT adalah long-term presence yang artinya penyerang berusaha mempertahankan akses mereka ke sistem target dalam waktu lama. Jangka waktunya bisa mencapai bulanan hingga tahunan.

Tersembunyi dan Evasif

Serangan APT secara khusus dirancang untuk menghindari deteksi sistem keamanan konvensional. Selain itu, enkripsi juga kerap digunakan untuk menyembunyikan komunikasi dan data yang dicuri.

Teknik Tingkat Lanjut

Teknik serangan yang biasa digunakan oleh pelaku APT adalah teknik tingkat lanjut seperti zero-day exploit atau social engineering yang sangat canggih. Serangan ini juga bersifat low and slow atau dilakukan secara bertahap untuk menghindari lonjakan traffic atau aktivitas mencurigakan.

Human-Operated Attacks

Umumnya serangan APT adalah serangan yang dioperasikan oleh manusia (human-operated). Meskipun menggunakan alat otomatisasi, serangan ini tetap dikendalikan dan diarahkan oleh operator manusia yang dapat beradaptasi dengan pertahanan target.

Bagaimana Cara Mendeteksi Advanced Persistent Threat?

Terdapat beberapa cara atau alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi serangan Advanced Persistent Threats, yaitu:

Endpoint Detection and Response (EDR)

EDR dapat memantau dan menganalisis aktivitas pada tingkat endpoint untuk mendeteksi perilaku mencurigakan yang mengindikasikan serangan APT. Solusi ini dapat memberikan visibilitas yang mendalam terhadap ancaman di tingkat perangkat.

Network Traffic Analysis

Metode ini dilakukan untuk memantau lalu lintas jaringan untuk mengidentifikasi pola komunikasi yang mencurigakan, misalnya koneksi ke alamat IP atau domain yang tidak dikenali, yang bisa jadi indikator serangan APT.

Security Information and Event Management (SIEM)

SIEM digunakan untuk mengumpulkan log keamanan dari semua sumber di infrastruktur IT. Hal ini dapat membantu identifikasi korelasi dan anomali yang mungkin menandakan aktivitas APT.

Audit Keamanan dan Penetration Testing

Audit secara berkala dan uji penetrasi juga dapat mengidentifikasi kerentanan dalam sistem yang dapat dieksploitasi oleh pelaku APT.

Bagaimana Cara Mencegah Serangan Advanced Persistent Threat?

Untuk bisa mencegah serangan APT, perusahaan perlu implementasi strategi keamanan yang komprehensif. Berikut ini adalah beberapa pendekatan dan teknologi yang dapat digunakan:

Keamanan Berlapis

Perusahaan perlu mengimplementasikan strategi keamanan yang berlapis di berbagai tingkatan (jaringan, endpoint, aplikasi). Hal ini bertujuan untuk menciptakan pertahanan yang lebih kuat dari upaya penetrasi yang persisten.

Kontrol Akses yang Kuat

Terapkan juga kebijakan kontrol akses yang lebih kuat. Kebijakan ini harus meliputi penggunaan kata sandi yang kuat, otentikasi multi-faktor, serta pembatasan akses yang tidak sah lainnya.

Data Loss Prevention

DLP dapat digunakan untuk mencegah data atau informasi sensitif keluar dari sistem tanpa izin. Dengan begitu, risiko kebocoran data dari serangan APT dapat dikurangi.

Incident Respons Plan

Incident respons plan berfungsi untuk panduan utama perusahaan ketika terjadi insiden keamanan. Rencanan yang terdefinisi dengan baik dapat membantu perusahaan merespons serangan APT secara efektif dan efisien.

Extended Detection and Response (XDR)

Perusahaan juga dapat menggunakan XDR sebagai solusi keamanan terintegrasi yang dapat menganalisis data dari berbagai titik. Teknologi ini dapat memberikan visibilitas luas dan deteksi ancaman yang lebih akurat, termasuk untuk APT.

Cegah APTs dengan Solusi XDR dari Aplikas Servis Pesona!

Advanced Persistent Threats merupakan serangan siber yang berbahaya dan sulit dideteksi dengan sistem keamanan konvensional. Oleh karena itu, perusahaan harus meningkatkan sistem keamanan dengan solusi yang dapat mengintegrasikan berbagai lapisan infrastruktur IT untuk visibilitas yang tinggi, yaitu Extended Detection and Response (XDR).

Aplikas Servis Pesona merupakan perusahaan IT security yang berpengalaman dan terpercaya. Kami dapat menyediakan solusi XDR terbaik yang memberikan kemampuan deteksi berbasis AI di seluruh endpoint, jaringan, cloud, serta email bisnis Anda. XDR juga dapat mengotomatisasi respons insiden dengan orkestrasi keamanan yang canggih.

Hubungi marketing@phintraco.com untuk mempelajari lebih lanjut solusi XDR dari Aplikas Servis Pesona!

Editor: Irnadia Fardila

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *